I made this widget at MyFlashFetish.com.

Kamis, 23 Februari 2012

Ali r.a. Si Cerdik Pandai

Pada suatu hari Rasulullah saw. berkata kepada para sahabat, Sudikah kalian aku beritahukan mengenai amal perbuatan para pahlawan? Wahai Rasulullah, apakah amal perbuatan para pahlawan tersebut? Yaitu mencari ilmu karena sesungguhnya ilmu itu adalah cahaya orang mukmin di dunia dan akhirat. Aku adalah kota (gudang) ilmu, sedangkan Ali r.a. adalah pintu masuknya, sabda Rasul. Ketika kaum Khawarij mendengar sabda Rasulullah saw. tersebut, timbullah rasa hasud dan dengki pada Ali r.a. Akhirnya, sepuluh orang pembesar di antara mereka berkumpul membuat persekongkolan. Mereka sepakat bahwa masing-masing dari mereka menanyakan masalah yang sama. Jika Ali menjawab masing-masing dari pertanyaan mereka dengan jawaban yang lain, maka berarti Ali memang berilmu luas sebagaimana yang disabdakan Rasulullah. Salah seorang dari mereka datang dan mengawalai pertanyaan kepada Ali. Hai Ali, manakah yang lebih utama, ilmu ataukah harta? Aapa alasan dan argumentasi Anda? Ilmu adalah warisan para nabi, sedangkan harta adalah warisan Qarun, Fir aun, dan lain sebagainya, jawab Ali. Setelah mendapat jawaban dari Ali, orang pertama yang bertanya langsung pergi. Lalu orang kedua bertanya dengan pertanyaan yang sama. Ali menjawab. Ilmu lebih utama dri harta karena ilmu akan menjaga dan melindungi Anda, sementara harta justru kamu yang menjaganya. Kemudian orang yang ketiga menyusul dan bertanya seperti pertanyaan yang diajukan orang pertama dan orang kedua. Ali menjawab, Ilmu lebih utama dari harta. Apa alasan dan srgumentasi Anda dengan jawaban itu? Pharta mempunyai banyak musuh, sementara pemilik ilmu mempunyai banyak teman. Selanjutnya datanglah orang yang keempat, kelima, dan seterusnya sampai orang kesepuluh dengan pertanyaan yang sama. Tetapi Ali r.ra berhasil memberikan jawaban yang berbeda dan memuaskan. Di antara jawaban-jawaban Ali adalah ilmu lebih utama daripada harta karena jika harta dibelanjakan, maka akan berkurang, sedangkan ilmu akan semakin bertambah. Pemilik harta akan mendapat julukan bakhil, sementara pemilim ilmu mendapat panggilan orang yang mulia dan terhormat. Harta perlu penjagaan, sedangkan ilmu tidak perlu penjagaan. Pemilik harta akan dihisab pada hari kiamat, sedangkan pemilik ilmu akan disyafaati pada hari kiamat. Harta akan rusak seiring perjalanan waktu, sementara ilmu tidak akan rusak atau binasa. Harta bisa membuat hati keras dan membatu, ilmu sebagai pelita penerang cahaya hati. Dan yang terakhir pemilik harta mendapat predikat sebagai orang yang materialisme dan pemuja harta, sementara pemilik ilmu mendapatkan predikat sebagai penghamba Allah swt. Selanjutnya, Ali berkata, Seandainya mereka masih bertanya lagi dalam masalah ini tentu aku akan menjawab dengan jawaban lain, selama aku masih hidup. Akhirnya, mereka mengakui ketinggian dan keluasan ilmu Ali r.a. sebagaimana sabda Nabi saw. Lalu mereka semua datang dan menyerahkan dirinya masuk Islam. Sumber : As Syekh Muh. Bin Abu Bakar, Mutiara Kisah Teladan di Balik Hadis Nabi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar